POMPANG: Transformasi Alat Musik Tradisional Dalam Masyarakat Mamasa
DOI:
https://doi.org/10.69748/jmcd.v2i2.204Keywords:
Pompang, Alat Musik Tradisional, Transformasi, Masyarakat Mamasa, Kebudayaan, Identitas BudayaAbstract
Masyarakat Mamasa masih memiliki warisan kebudayaan dibidang seni musik salah satunya adalah pompang. Pompang merupakan alat musik tradisional berbahan dasar bambu yang dibentuk sedemikian rupa hingga menghasilkan nada ketika dimainkan. Alat musik pompang adalah instrumen musik yang memiliki nilai budaya yang tinggi dan merupakan bagian integral dari identitas budaya Mamasa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada alat musik pompang dari masa ke masa, serta memahami peran dan fungsi alat musik tersebut dalam kehidupan masyarakat Mamasa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan melibatkan wawancara, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat musik pompang telah mengalami transformasi signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Transformasi Pompang dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memadukan alat musik lainnya agar menciptakan kombinasi alat musik tradisional dan menciptakan suasana yang berbeda. Transformasi pompang dalam masyarakat Mamasa menunjukkan adaptasi alat musik tradisional terhadap perubahan sosial dan budaya. Perubahan tersebut meliputi perubahan dalam teknik pembuatan, pemilihan bahan, serta perubahan dalam penggunaan dan penampilan alat musik tersebut. Selain itu, alat musik pompang juga memiliki peran yang kuat dalam ekspresi budaya masyarakat Mamasa. Alat musik ini digunakan dalam berbagai acara adat, upacara keagamaan, dan pertunjukan seni tradisional. Alat musik pompang juga menjadi simbol identitas budaya Mamasa yang unik dan berharga. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang transformasi alat musik tradisional pompang dalam masyarakat Mamasa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya melestarikan budaya dan warisan musik tradisional dalam konteks Mamasa, serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran alat musik tradisional dalam kehidupan masyarakat lokal.
References
Buamona, Renal Rinoza dan Risman. 2019. Bumi Dan Manusia Mamasa. Jawa Barat: Tim Kaji Tindak Malabar 22.
Buijs, Kees. 2009. KUASA BERKAT DARI BELANTARA DAN LANGIT Sturuktur Dan Transformasi Agama Orang Toraja Di Mamasa Sulawesi Barat. Makassar: Penerbit Ininnawa.
Malino, Sernilia, Zefanya Sambira, Hasrat Dewy Rante Allo Vangky Asyer, and Admadi Balloara Dase Stephani Intan Maritho Siallagan. 2023. “Kajian Organologi Musik Pompang Toraja: Bentuk, Fungsi, Dan Makna.” Tonika: Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Seni.
Mandey, Stephanie Jill Najoan Johansen. 2011. “Transformasi Sebagai Strategi Desain.” MEDIA MATRASAIN.
Moh., Rondhi. 2022. “STRUKTUR MUSIKAL POMPANG: SUATU KAJIAN BENTUK DAN KOMPOSISI MUSIK TRADISIONAL DI KABUPATEN MAMASA.” Jurnal Imajinasi XI, no. 1: 1–11.
Nugroho, Fajar. 2019. Kebudayaan Masyarakat Toraja. Sulawesi Tengah: PT Jepe Press Media Utama.
Rinoza, Renal, and Risman Buamona. 2019. Bumi Dan Manusia Mamasa. Jawa Barat: Tim Kaji Tindak Malabar.
Stepanus, Izak Lattu, and Tony Tampake. 2020. “Ritual Merenden Tedong Sebagai Penyelesaian Konflik Masyarakat Mamasa.” Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya.
Swasti, Chentrika Matrella. 2017. “Pengembangan Alat Musik Tradisional Pompang Dengan Penggunaan Tangga Nada Kromatis.” Pendidikan Seni Musik FBS UNY.
Wijayanto, Bayu. 2017. “Strategi Musikal Dalam Ritual Pujian Dan Penyembahan Gereja Kristen Kharismatik.” Resital: Jurnal Seni Pertunjukan. https://doi.org/10.24821/resital.v16i3.1678.
Pangloli, Rober, wawancara oleh Penulis, Nosu, Mamasa, 09 Mei 2024
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Raimon Apolos Buttu, Orindevisa, Paya Rombe Paya Rombe
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.