Teologi dan Musik: Konstruksi Eko-Teologi dari Musik
DOI:
https://doi.org/10.69748/jmcd.v2i2.224Keywords:
Konstruksi, Ekologi, Teologi, MusikAbstract
Eko-teologi merupakan salah satu kajian teologi yang menempatkan lingkungan sebagai lokusnya. Kajian ini muncul sebagai salah satu bentuk keprihatinan teologi terhadap krisis lingkungan yang terjadi saat ini. Pemahaman teologi tentang lingkungan dapat juga dibangun dari perspektif musik sebagai bagian dari ibadah gereja. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membangun eko-teologi dari perspektif musik. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif dengan menggunakan teknik studi pustaka untuk mengumpulkan data-data penelitian. Setelah melakukan penelitian, hasil yang didapatkan diantaranya, (1) unsur utama dari musik ialah bunyi, (2) musik diciptakan oleh seorang komponis dengan berbagai macam jenis dan kekayaan bunyi yang menghasilkan harmoni, (3) berdasarkan Kejadian 1, dunia diciptakan Allah dengan unsur-unsur yang berbeda, (4) manusia adalah mandataris yakni sebagai penguasa dan penakluk alam semesta. Hasil-hasil tersebut kemudian disimpulkan bahwa penciptaan dunia ini memiliki kesamaa dengan penciptaan musik sebagai dunia audio yaitu diciptakan dengan unsur-unsur yang berbeda. Allah adalah komponis dan manusia sebagai musisi yang diberikan mandat untuk menyajikan karya Allah. Dalam penyajian itu, manusia harus mempertahankan orisinalitas karya Allah.
References
Banoe, Pono. (2016). Kamus Umum Musik (6th ed.). Jakarta: Music Education Collage.
Begbie, Jeremy S. (2000). Theology, music and time (Vol. 4). Cambridge University Press.
Cahyono, Dwi Budhi. (2021). Eko-Teologi John Calvin : Dasar Kekristenan Dalam Tindakan Ekologi ( Sebuah Respon Kekristenan Terhadap Tindakan Ekologi ). DIEGESIS: Jurnal Teologi, 6(2).
Cahyoraharjo, H. Mulyadi. (2021). Analisis Struktural dan Gaya Musikal Penyajian Keroncong Kidung Cinderamata pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 22(1), 58–67. https://doi.org/10.24821/resital.v22i1.5942
De Fretes, Daniel, & Listiowati, Nensi. (2021). Pertunjukan Musik dalam Perspektif Ekomusikologi. PROMUSIKA, 8(2). https://doi.org/10.24821/promusika.v8i2.4636
Drummond, Celia Deane. (2006). Teologi dan Ekologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Ginting, Bayu Kaesarea, Pangaribuan, Rinto Fransiskus, & Albungkari, Albungkari. (2023). Analisis Bibliometrik untuk Memetakan Diskursus Teologi dalam Percakapan Krisis Ekologis di Indonesia. Jurnal Teologi Berita Hidup, 5(2). https://doi.org/10.38189/jtbh.v5i2.231
Gunarsa, Singgih E. (2011). Dari Eden Ke Babel: Sebuah Tafsir Kejadian 1-11. Yogyakarta: PPST UKDW.
Howell, Gillian. (2018). Harmony. Music and Arts in Action, 6(2).
Kaestri, Veronica Yoni. (2021). Perancangan Aransemen Lagu Suwe Ora Jamu dan Cublak-Cublak Suweng Ditinjau Dari Perspektif Ilmu Harmoni Dasar. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 22(1), 36–47. https://doi.org/10.24821/resital.v22i1.4696
Kurniawan, Rogethe Indra. (2019). Berteologi Dengan Musik:Suatu Pemikiran Jeremy S. Begbie (Universitas Kristen Duta Wacana). Retrieved from https://katalog.ukdw.ac.id/259/
Lestari, Dewi Tika. (2021). Etnisitas, teologi, dan musik dalam nyanyian gereja: sketsa awal studi etnoteomusikologi nyanyian Gereja Protestan Maluku. Kurios, 7(1), 81. https://doi.org/10.30995/kur.v7i1.259
Lontoh, Frederich Oscar. (2016). Pengaruh Kotbah, Musik Gereja Dan Fasilitas Gereja Terhadap Tingkat Kehadiran Jemaat. Journal Kerusso, 1(1), 1–15. https://doi.org/10.33856/kerusso.v1i1.42
Panjaitan, Firman. (2022). Teo-Ekologi Kontekstual Dalam Titik Temu Antara Kejadian 1:26-31 Dengan Konsep Sangkang Paranning Dumadi Dalam Budaya Jawa. GEMA TEOLOGIKA, 7(2). https://doi.org/10.21460/gema.2022.72.931
Pasae, Yandri Christianto. (2019). Efektivitas Penggunaan Style dalam Mengiringi Nyanyian Jemaat. Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Toraja.
Pratama, Natanael Dominggus Bagus Jaka. (2017). Analisis Terhadap Konsep Ekklesiologi-Trinitarian Miroslav Volf Dari Perspektif Ekklesiologi-Trinitarian Injili. Sekolah Tinggi Teologi SAAT (Seminari Alkitab Asia Tenggara).
Sanderan, Rannu. (n.d.). TOSANGSEREKAN, A Theological Reflection on the Integrity of Creation in the Torajan Context. https://doi.org/10.31219/OSF.IO/V5U8E
Schnase, Robert. (2015). 5 Ciri Jemaat Yang Bertumbuh. Jakarta: Gandum Mas.
Sunarto, Sunarto. (2016). Estetika Musik: Autonomis versus Heteronomis dan Konteks Sejarah Musik. Promusika, 4(2). https://doi.org/10.24821/promusika.v4i2.2278
Tamam, Badru. (2021). Ekoteologi Dalam Tafsir Kontenporer. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tenny, Tangirerung, Johana R., Bungaran, Stephanus A., Mangolo, Yonathan, & Sampeasang, Agustinus K. (2022). Menuju Teologi Sungai: Kajian Ekoteologi Terhadap Penemaran Sungai Sa’dan di Toraja. EPIGRAPHE: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani, 6(2), 251–264.
Warsana. (2012). Tumpang Tindih: Sebuah Komposisi Musik Dalam Interpretasi Personal. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 13(1).
Wilkinson, Loren. (2020). Keagungan hati Nurani Umat Manusia: Menemukan kembali Ciptaan di dalam Gerakan “Lingkungan.” In Ed. Carson, D.A. dan John D. Woodbridge (Ed.), Allah dan Kebudayaan: Memperingati Ulang Tahun Carl F. H. Henry ke-80. Surabaya: Momentum.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Yandri Christianto Pasae
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.