https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/issue/feed REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen 2024-11-30T00:00:00+09:00 Dr. Serli Patasik, S.Ag, M. Th. serli@stakpnsentani.ac.id Open Journal Systems <p style="text-align: justify;"><strong>REI MAI:</strong> Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen merupakan jurnal pendidikan dan ilmu interdisiplin pada bidang-bidang humaniora. Rei Mai: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen dibawa Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani yang dimulai pada 2023. Rei Mai mempublikasi artikel 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan <strong>Mei</strong> dan <strong>November</strong>. Rei Mai sangat konsisten dan menekankan novelty pada artikel dan memperhatikan benefit keilmuan. Jurnal ini bertujuan untuk mempublikasikan karya ilmiah dari dosen, peneliti, mahasiswa, dan praktisi nasional untuk mempresentasikan ide, konsep dan teori baru mereka dalam pendidikan dan studi teologi.</p> <p><strong>E-ISSN:</strong> <a title="E-ISSN Rei Mai" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230617231083739" target="_blank" rel="noopener"><strong>2987-9310</strong></a> | <strong>P-ISSN:</strong> <a title="P-ISSN JRM" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230617311025922" target="_blank" rel="noopener"><strong>2988-0335</strong></a></p> https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/111 Pornografi dan Kualitas Guru Kristen Sebagai Teladan Hidup Bagi Siswa 2024-01-17T22:42:34+09:00 Yesaya Adhi Widjaya yehudaadriel@gmail.com Yehuda Adriel Tumanggor yehudaadriel@gmail.com <p>Dewasa ini pornografi menjadi isu besar yang seringkali tidak terlalu digubris dalam masyarakat dibanding isu-isu sosial lainnya. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa konsumsi pornografi merupakan hal yang wajar dan tidak terlalu penting untuk diberikan perhatian tinggi. Bahkan sebagian besar masyarakat dunia yang merupakan kalangan dewasa muda mulai mentoleransi dan memaklumi konsumsi pornografi sebagai usaha pemenuhan kebutuhan seksual manusia yang memang seharusnya diterima sejak dulu. Padahal kalangan ini yang berada pada posisi paling ideal untuk memutus ikatan rantai adiksi ini karena mereka yang sedang memegang peranan besar dalam berbagai profesi di dalam masyarakat. Memang ada beberapa kelompok profesi yang menolak pornografi secara terang-terangan, salah satunya adalah profesi guru, namun kenyataannya banyak guru dalam kehidupan pribadinya tetap mengkonsumsi pornografi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Oleh sebab itu muncul pertanyaan tentang bagaimana guru seharunya memposisikan dirinya sebagai penuntun generasi berikutnya.</p> 2024-11-30T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2024 Yesaya Adhi Widjaya, Yehuda Adriel Tumanggor https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/168 Strategi Mengatasi Ketakutan Dalam Diri Sendiri Bagi Orang Tua Lanjut Usia Berdasarkan Markus 4:37-41 2024-04-24T23:16:55+09:00 Nirta Lawolo nirtalawolo@sttekumene.ac.id Andianus Lawolo andianuslawolo@sttekumene.ac.id Anwar Three Millenium Waruwu anwartm.waruwu@sttekumene.ac.id <p>Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan strategi mengatasi ketakutan dalam diri sendiri bagi lansia. Lansia dapat mengatasi ketakutan dalam dirinya dengan baik dan benar, supaya mengalami ketenangan batiniah dan hidup berkenan kepada Tuhan. Ketakutan merupakan masalah yang cukup serius dan sering dihadapi oleh lansia. Strategi mengatasi ketakutan dalam diri sendiri bagi lansia, banyak orang berpendapat dengan cara berani, penelitian mengenai strategi mengatasi ketakutan dalam diri sendiri bagi lansia ini, masih terbatas dan tidak tepat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi mengatasi ketakutan dalam diri sendiri bagi lansia adalah iman. Iman yang benar kepada Tuhan, lansia dapat menemukan kekuatan, penghiburan dan ketenangan dalam menghadapi ketakutan yang dialaminya. Iman kepada Tuhan adalah mempersembahkan hidup dengan penuh pengharapan dan keyakinan bahwa “hidup atau mati milik Kristus”. Lansia yang memiliki Iman benar tidak mungkin mengalami ketakutan, sebab kerinduannya pulang kerumah Bapa bertemu dengan Tuhan Yesus.</p> 2024-11-30T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2024 Nirta Lawolo, Andianus Lawolo, Anwar Three Millenium Waruwu https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/174 Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Mengajar dan Membentuk Karakter Siswa 2024-10-06T18:06:43+09:00 Atirina Gulo atirinagulo@sttekumene.ac.id Andianus Lawolo andianuslawolo@sttekumene.ac.id Ela Meronisa R. Tatubeket elatatubeket@sttekumene.ac.id <p>Artikel ini bertujuan menjelaskan bagaimana menjadi guru yang profesional di lingkungan PAK dalam mengajar, mendidik dan membentuk karakter peserta didik sesuai dengan ajaran Alkitab (berkarakter Kristus). Sebab Pada realitanya guru belum menjadi guru yang profesional dalam konteks pendidikan agama Kristen untuk memimpin peserta didik. Guru PAK tidak memberi pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik, tidak kreatif, tujuan PAK dan memperlengkapi setiap peserta didik untuk menjadi pribadi yang Tuhan inginkan. Guru yang mengajar tidak sesuai bidang keahliannya sehingga kualitas mutu pendidikan tidak tercapai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan mengumpulkan data dari artikel-artikel, buku-buku dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru yang profesional yaitu guru yang memiliki berbagai kecerdasan: intelektual, emosional, moral, dan spiritual. Guru harus mampu mengenal setiap pribadi peserta didik dan berbagai metode yang kreatif dan inovatif dalam belajar. Guru yang profesional adalah memiliki integritas, jiwa kepemimpinan yang bijaksana, mendidik peserta didik untuk semakin berkarakter Kristus. Selanjutnya guru PAK yang profesional adalah guru yang benar-benar ahli di bidangnya dengan pemahaman yang luas tentang PAK dan pengenalan Allah yang dalam. Sehingga guru menjadi role model dan benar-benar mengajar peserta didik untuk hidup dalam kekudusan Allah.</p> 2024-11-30T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2024 Atirina Gulo, Andianus Lawolo, Ela Meronisa R. Tatubeket https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/180 Kekudusan Hidup Seperti Yesus Sebagai bentuk Profesionalisme Guru PAK 2024-04-22T05:04:04+09:00 Agustihana Delvryance agustihanadelvryance@sttekumene.ac.id Marse M marse@sttekumene.ac.id Herlis Djawa Rama Awang herlisawang@sttekumene.ac.id Cristian Seldjatem cristianseldjatem@sttekumene.ac.id <p>Profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) menjadi elemen krusial dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan membentuk karakter siswa. Teladan yang diharapkan dari seorang guru PAK adalah kekudusan hidup seperti Yesus Kristus. Artikel ini menguraikan hubungan antara profesionalisme guru PAK dengan kekudusan hidup sebagai teladan, sebagaimana yang diajarkan dalam Alkitab. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Hasilnya menunjukkan bahwa kekudusan hidup menurut Alkitab merujuk pada pemisahan dari dosa dan kejahatan, serta menjadi seperti Yesus Kristus yang kudus. Profesionalisme guru PAK mencakup kompetensi kepribadian, di mana teladan menjadi aspek kunci. Guru PAK dituntut untuk hidup dalam kekudusan dan meneladani kehidupan Yesus. Kekudusan hidup menjadi landasan bagi profesionalisme guru PAK, yang kemudian diimplementasikan dalam memberikan teladan kepada siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk mencapai kekudusan hidup, diperlukan pengenalan diri dan pengontrolan diri, serta kesadaran akan pentingnya mematuhi ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, menjadi kudus seperti Yesus adalah bentuk profesionalisme yang sejati bagi guru PAK.</p> 2024-11-30T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2024 Agustihana Delvryance, Marse, Herlis Djawa Rama Awang, Cristian Seldjatem https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/184 Sabat dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan Implikasi Bagi Orang Percaya Masa Kini 2024-07-19T01:47:33+09:00 Ongki Riando Tobi tobiongkiriando@gmail.com Sabda Budiman sabdashow14@gmail.com Stuard Guild tobiongkiriando@gmail.com Filmon Gusti Tansi tobiongkiriando@gmail.com Jamin Tanhidy tobiongkiriando@gmail.com <p>Artikel ini membahas tentang Sabat dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru serta implikasi bagi orang percaya masa kini. Sabat dalam bahasa Ibraninya adalah syabat yang artinya berhenti atau beristirahat. Teks pertama di dalam Alkitab yang memperkenalkan tema hari Sabat kepada bangsa Israel dalam kitab terdapat dalam kitab Keluaran 16:21-3. Dua alasan melakukan Sabat yaitu alasan universal dan khusus. Sabat dalam Perjanjian Baru sendiri terdiri terdapat Sabat menurut Yesus, Kemudian makna Sabat dalam pandangan Kristen. Selanjutnya Sabat masa kini dalam pandangan Kristen juga tidak diwajibkan untuk dilakukannya. Orang Kristen boleh bekerja pada hari Minggu. Hari Minggu sebagai hari untuk mengenang kebangkitan Yesus dengan pergi bersekutu di gereja dan melakukan aktivitas lainnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, khususnya metode Hermeneutik Alkitab. Penulis mengumpulkan data melalui metode literatur dan kepustakaan. Sumber-sumber yang digunakan mencakup Alkitab, jurnal eksegese, buku tafsiran <em>The Wycliffe Bible Commentary, </em>dan Kamus Alkitab, digunakan sebagai panduan sesuai dengan topik penelitian. Dengan tujuan untuk menjelaskan topik sabat secara Alkitabiah.</p> 2024-11-30T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2024 Ongki Riando Tobi, Sabda Budiman, Stuard Guild, Filmon Gusti Tansi, Jamin Tanhidy https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/193 Strategi Guru PAK Dalam Mengajar Siswa Disabilitas Tuna Rungu (Tuli) 2024-07-21T08:45:08+09:00 Siprianus Kesabaran Zega siprianuszega@sttekumene.ac.id <p>Penelitian ini terkhusus kepada siswa dengan kondisi disabilitas tunarungu tuli <em>(hard of hearing)</em> yang berfokus pada strategi Guru pendidikan agama kristen dalam mengajar dan memberikan pembelajaran dengan metode visual serta memprioritaskan tuna rungu (tuli) untuk dapat memperoleh materi pembelajaran dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk memberikan solusi kepada guru pendidikan agama kristen untuk dapat mempunyai strategi belajar terkhusus kepada siswa disabilitas tunarungu tuli<em> (hard of hearing).</em> Penelitian ini yang menggunakan metode kualitatif yang dianalisis dan dipertanggung jawabkan, untuk memberikan gambaran kepada guru pendidikan agama kristen bahwa siswa dengan keterbatasan mendengar dengan sisa kemampuan dengan dapat mereka bisa dan berhak mendapatkan pembelajaran pendidikan agama kristen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dibutuhkan seorang guru yang harus kreatif, sabar, dan punya ide menarik dalam memberikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.</p> 2024-11-30T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2024 Siprianus Kesabaran Zega https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/196 Peran Pendidikan Agama Kristen Dalam Menangani Permasalahan Orang Dewasa Awal Yang Mengalami Stress dan Depresi Pada Fase Quarter Life Crisis 2024-07-02T00:19:30+09:00 Otniel s otniel@sttekumene.ac.id Nita Lastriani Golu Golu otniel@sttekumene.ac.id Juni Putri Zega Zega otniel@sttekumene.ac.id Denistina Halawa H otniel@sttekumene.ac.id Astri Natkaru N otniel@sttekumene.ac.id <p>Dewasa awal merupakan masa dimana setiap individu akan mengalami transisi remaja ke dewasa. Pada masa ini dewasa awal akan mengalami banyak hal yang yang berpengaruh pada kehidupan individu, sehingga individu akan mengalami <em>Quarter Life crisis</em>. <em>Quarter Life Crisis</em> ini sering terjadi pada bidang pekerjaan maupun bidang akademik yang berdampak pada individu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran pendidikan agama Kristen dalam menangani permasalahan orang dewasa awal yang mengalami stress dan depresi pada fase quarter crisis life. Subjek pada penelitian ini adalah orang dewasa awal dengan usia 20-30 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu dengan menelaah kasus yang ada serta menafsirkan hasil dari pengumpulan data dan informasi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pendidikan agama Kristen mengambil peran untuk mengatasi dewasa awal yang mengalami <em>Quarter Life crisis</em>. Dengan Pendidikan agama Kristen berperan untuk dapat memahami konsep-konsep dalam memberikan dukungan sebagai fasilitator baik dalam aspek intelektual, emosional, sosial, maupun mental spiritual.</p> 2024-11-30T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2024 Otniel Seldjatem, Nita Lastriani Golu, Juni Putri Zega, Denistina Halawa, Astri Natkaru https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/206 Kristologi Papua Analisis Kontekstual Yesus Kristus dalam Kebudayaan Lokal 2024-07-26T19:45:31+09:00 Konstantina Kreuta kreutakonstantina76@gmail.com <p>Kristologi Papua menawarkan perspektif yang kaya dalam memahami Yesus Kristus, dengan pendekatan kontekstual yang relevan bagi masyarakat di Papua. Tujuan dari penulisan ini adalah menganalisis secara mendalam terkait kristologi Papua, kajian kontekstual Yesus Kristus dalam kebudayaan lokal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Proses penelitian melibatkan pemilihan teolog-teolog tertentu dan studi kepustakaan yang difokuskan pada hermeneutik dan kajian teologis. Hasil kajian menunjukkan pentingnya Kristologi kontekstual di Papua dalam meningkatkan kehidupan spiritual dan budaya orang Kristen Papua, membuat iman mereka lebih otentik dan berakar dalam warisan mereka. Kesimpulannya adalah simbolisme lokal memainkan peran penting dalam melestarikan identitas budaya dan memberikan nilai-nilai melalui berbagai bentuk ekspresi, membantu menghubungkan ajaran Yesus Kristus dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Papua dan memperkuat penerimaan serta pemahaman mereka terhadap pesan Injil.</p> 2024-11-30T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2024 Konstantina Kreuta https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/207 Kajian Sosio-Teologis Tentang Tradisi Napirem dalam Persekutuan Ibadah di Jemaat GKI Filadelpia Abe Pantai 2024-07-26T19:44:12+09:00 Godfried San Ferre godfried.ferre@gmail.com Melina Hutapea melinahutapea@gmail.com <p>Penelitian bertujuan untuk menggali urgensi nilai tradisi <em>napirem</em> dalam persekutuan ibadah suku Biak di Jemaat GKI Filadelpia Abe Pantai dari sudut pandang sosio-teologis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam rangka mengumpulkan data untuk penelitian ini, peneliti melakukan observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Temuan penelitian bahwa nilai-nilai sosio-teologis ini, tradisi <em>napirem</em> masyarakat Biak memainkan peran penting dalam membangun komunitas yang harmonis, saling mendukung, dan menghormati sesama. Melalui ikatan famili yang kuat, masyarakat Biak membangun fondasi sosial dan rohaniah yang memperkuat persaudaraan dan kesatuan di tengah keragaman kehidupan. Perilaku dan sikap ini mengajarkan nilai-nilai keadilan, rasa hormat, dan pelayanan yang bermanfaat bagi perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Kesimpulan penelitiannya tradisi <em>napirem</em> di Jemaat GKI Filadelpia Abe Pantai telah memahami pentingnya berpartisipasi dalam komunitas peribadatan. Mereka menyadari bahwa melalui ibadah, Tuhan dapat berkomunikasi dengan umat-Nya melalui Firman yang menjadi makanan rohani bagi umat yang percaya dan berbakti kepada Tuhan.</p> 2024-11-30T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2024 Godfried San Ferre, Melina Hutapea https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/217 Tindakan Preventif Dalam Menghindari Kekerasan Guru Kepada Siswa di Sekolah 2024-10-01T07:04:57+09:00 Lukas Apdi Pranoto Pranoto lukaspranoto@sttekumene.ac.id <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menunjukkan bagaimana PAK membantu menghindari kekerasan Guru kepada anak di sekolah. Penelitian ini diajukan untuk sekolah di Indonesia sebagai pemahaman yang komprehensif seberapa efektif nilai-nilai pendidikan agama Kristen dalam menghentikan atau memerangi kekerasan terhadap anak sekolah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, melalui pendekatan studi kepustakaan. Oleh karena itu, temuan menunjukkan bahwa kekerasan masih terjadi pada anak sekolah. Akibatnya, pengajaran agama Kristen sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai Kristen untuk membantu siswa menjadi lebih baik. Diharapkan guru pendidikan agama Kristen dapat menunjukkan kemampuan mereka dengan membantu siswa yang membutuhkan bimbingan, terutama di tengah maraknya kekerasan pada anak sekolah yang terjadi di kota-kota besar. Siswa akan merasa disayangi dan memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai pendidikan agama Kristen jika guru membantu mereka sebagai sahabat dan mentor. Siswa akan mudah bersahabat dan menyayangi orang lain.</p> 2024-11-30T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2024 Lukas Apdi Pranoto https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/227 Memahami Didikan Tuhan Melalui Penderitaan Berdasarkan Ayub 5:17-23 2024-10-01T09:48:39+09:00 Meidama Lawolo Lawolo adiniabisa@gmail.com <p>Ayub 5:17-23 dari Kitab Ayub mengeksplorasi konsep bahwa penderitaan dapat diartikan sebagai sebuah bentuk pendidikan yang diberikan oleh Tuhan. Menunjukkan bahwa penderitaan dapat berfungsi sebagai koreksi dan pemurnian karakter. Hal ini mengajarkan bahwa penderitaan dapat membantu kita tumbuh dalam iman dan mengandalkan Tuhan secara lebih mendalam. Ayub 5:17-23 mengajarkan bahwa penderitaan tidak hanya berarti hukuman, tetapi juga bisa berfungsi sebagai alat pendidikan yang Tuhan gunakan untuk membentuk karakter kita, mengembangkan iman kita, dan membantu kita memahami keterbatasan manusia dalam memahami rencana-Nya. Ini adalah sebuah panggilan untuk mengandalkan dan percaya pada Tuhan, bahkan di tengah penderitaan. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif.</p> 2024-11-30T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2024 Meidama Lawolo