https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/issue/feed REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen 2025-11-15T00:00:00+09:00 Dr. Serli Patasik, S.Ag, M. Th. serli@stakpnsentani.ac.id Open Journal Systems <p style="text-align: justify;"><strong>REI MAI:</strong> Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen merupakan jurnal pendidikan dan ilmu interdisiplin pada bidang-bidang humaniora. Rei Mai: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen dibawa Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani yang dimulai pada 2023. Rei Mai mempublikasi artikel 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan <strong>Mei</strong> dan <strong>November</strong>. Rei Mai sangat konsisten dan menekankan novelty pada artikel dan memperhatikan benefit keilmuan. Jurnal ini bertujuan untuk mempublikasikan karya ilmiah dari dosen, peneliti, mahasiswa, dan praktisi nasional untuk mempresentasikan ide, konsep dan teori baru mereka dalam pendidikan dan studi teologi.</p> <p><strong>E-ISSN:</strong> <a title="E-ISSN Rei Mai" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230617231083739" target="_blank" rel="noopener"><strong>2987-9310</strong></a> | <strong>P-ISSN:</strong> <a title="P-ISSN JRM" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230617311025922" target="_blank" rel="noopener"><strong>2988-0335</strong></a></p> https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/382 Proclaiming the Gospel in the Midst of Pluralism: Contextual Evangelism Strategies in Jayapura-Papua 2025-11-01T21:26:02+09:00 Trisno Yanto Minggu minggutrisno0@gmail.com Yohanes Kristian Labobar yohaneslabobar@stakpnsentani.ac.id <p><em>The aims of this research is to formulate evangelistic strategies and explores the internal and external challenges in the Indonesian especially in Jayapura-Papua context. The method used is qualitative with interview techniques with pastors, evangelists, and congregation elders. Data analysis uses the Miles and Huberman model, namely through reduction, presentation of data in tables, and drawing conclusions. The results of the study show that evangelism in Indonesia faces various obstacles in three areas: cultural, social, and political. Internal challenges in the cultural field include a lack of understanding of contextual theology and the application of gospel inculturation, while external challenges are in the form of cultural diversity and rejection of Christian symbols. In the social sphere, the internal is the division between denominations, while the external is majority pressure and a negative stigma against evangelism. In the political field, internal challenges are in the form of a lack of church synergy in responding to regulations, while external challenges include legal restrictions and intolerance. This research shows the evangelistic strategies that integrate understanding of local culture with adaptive theological reflection. This is effective in answering challenges and conveying the gospel in a relevant way in the midst of the plurality of Jayapura society</em></p> 2025-11-15T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2025 Trisno Yanto Minggu, Yohanes Kristian Labobar https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/411 Strategi Pengembangan Profesional Berkelanjutan bagi Pengawas Pendidikan Agama Kristen dalam Konteks Kurikulum Merdeka 2025-10-08T09:31:29+09:00 Marthen Marthen marthensulteng@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai strategi efektif dalam pengembangan profesional berkelanjutan bagi pengawas pendidikan agama Kristen yang sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka. Metode yang digunakan adalah reviu literatur sifat naratif dengan menelaah berbagai sumber ilmiah seperti jurnal, buku, kebijakan pendidikan, dan hasil penelitian terdahulu yang membahas pengawasan pendidikan, pengembangan profesional berkelanjutan, serta implementasi Kurikulum Merdeka. Penemuan strategi itu memperkuat kompetensi pengawas dalam aspek akademik, manajerial, sosial, dan spiritual. Dengan penerapan strategi pengembangan profesional berkelanjutan secara terencana dan kontekstual, pengawas mampu menjalankan fungsi supervisi secara lebih efektif dan reflektif, sekaligus menjadi agen transformasi dalam mewujudkan pendidikan agama Kristen yang berkualitas, kontekstual, dan relevan dengan kebutuhan zaman.</p> 2025-11-15T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2025 Marthen https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/395 Supremasi Kristus dan Formasi Jemaat: Analisis Teologi Pastoral Kolose 1:15-20 bagi Pembinaan Iman Jemaat 2025-10-16T09:31:32+09:00 Binsar Pandapotan Silalahi binsarsilalahi557@gmail.com Febriani Fransiska Dalemeng febrianidalemeng@gmail.com Kezia Thesalonika Meilani Tawera keziathesalonika31@gmail.com Triesa Zefania Yonathan triesazefania37@gmail.com Kezia Gabrielle Guntawan kziagabriell5@gmail.com Priskilla Jessika Ohoitimur pikiohoitimur@gmail.com <p>Artikel ini menelaah Kolose 1:15-20 sebagai teks kristologis yang memiliki signifikansi fundamental bagi pembinaan iman jemaat. Kajian sebelumnya cenderung menekankan aspek linguistik, kristologi kosmik, atau konteks sosial tertentu, namun belum menghubungkannya secara konsisten dengan orientasi pastoral. Penelitian ini menawarkan kebaruan dengan menafsirkan himne Kristus dalam kerangka teologi pastoral, sehingga supremasi Kristus tidak hanya dipahami sebagai konstruksi doktrinal, tetapi juga sebagai fondasi formasi identitas dan kesetiaan gereja. Tujuan penelitian ini adalah menelaah teks Kolose 1:15-20 secara eksegetis-kritis berdasarkan edisi Yunani NA28 dan mengaitkannya dengan pembinaan iman jemaat di tengah pluralitas kontemporer. Pendekatan yang digunakan adalah teologi pastoral berbasis eksegesis biblika yang menekankan aspek linguistik, literer, dan teologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur chiastik himne menyatukan karya penciptaan dan rekonsiliasi, serta menegaskan Kristus sebagai pusat kosmos dan kepala gereja. Kesimpulannya, penelitian ini memperluas pemahaman kristologi kosmik menuju orientasi pastoral yang konstruktif, serta menyediakan kerangka transformatif bagi gereja dalam menghadapi tantangan ideologis, budaya, dan spiritual pada masa kini.</p> 2025-11-15T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2025 Binsar Pandapotan Silalahi, Febriani Fransiska Dalemeng, Kezia Thesalonika Meilani Tawera, Triesa Zefania Yonathan, Kezia Gabrielle Guntawan, Priskilla Jessika Ohoitimur https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/393 Optimalisasi Pendidikan Agama Kristen Keluarga dalam Membangun Ketahanan Remaja Terhadap Perundungan 2025-10-05T11:36:45+09:00 Sudiarjo Purba sudiarjopurba1978@gmail.com Udin Firman Hidayat firmanhidayat65@gmail.com <p>Perundungan pada remaja merupakan fenomena sosial yang kian meningkat dan berdampak serius terhadap kesehatan mental, sosial, serta akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran pendidikan agama Kristen (PAK) dalam keluarga dalam membangun ketahanan remaja terhadap perundungan. Pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka digunakan dengan menelaah literatur ilmiah yang relevan. Analisis dilakukan secara tematik untuk mengidentifikasi konsep-konsep kunci, peran keluarga, strategi implementasi, serta tantangan yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAK keluarga berkontribusi pada pembentukan ketahanan remaja melalui empat aspek utama, yakni spiritual, emosional, sosial, dan moral. Implementasi yang konsisten melalui penanaman nilai iman, pembinaan karakter, keterampilan merespon perundungan, serta keteladanan orang tua menjadi kunci penguatan daya lenting remaja. Temuan ini menegaskan pentingnya optimalisasi PAK keluarga sebagai upaya preventif dalam mengurangi dampak perundungan sekaligus sebagai dasar pembentukan generasi remaja Kristen yang tangguh.</p> 2025-11-15T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2025 Sudiarjo Purba, Udin Firman Hidayat https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/376 Refleksi Teologis Tentang Integrasi Kecerdasan Buatan Dalam Pendidikan Agama Kristen di Era Algoritma 2025-10-27T21:04:43+09:00 Harun Puling harunpuling16@gmail.com <p>Perkembangan kecerdasan buatan <em>Artificial Intelligence</em> (AI) telah membawa dampak signifikan terhadap dunia pendidikan, termasuk Pendidikan Agama Kristen (PAK). Penelitian ini bertujuan untuk menelaah secara reflektif-teologis bagaimana integrasi AI dapat mendukung, menantang, sekaligus menafsir ulang proses pembentukan iman di era algoritma. Menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan model refleksi teologis, kajian ini menganalisis literatur teologi, pendidikan, dan teknologi terkini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI mampu memfasilitasi pembelajaran adaptif dan kontekstual, memperkaya pengalaman iman melalui personalisasi dan interaktivitas. Namun, integrasi ini juga menimbulkan persoalan etis dan spiritual, terutama terkait potensi dehumanisasi dan hilangnya sentuhan rohani dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, AI perlu ditempatkan sebagai alat bantu yang tunduk pada nilai-nilai kasih, kebijaksanaan, dan tanggung jawab teologis. Refleksi ini menegaskan bahwa pendidikan iman Kristen di era algoritma harus membangun paradigma teologi digital yang menempatkan teknologi sebagai sarana partisipasi manusia dalam karya Allah, bukan sebagai pengganti kehadiran-Nya.</p> 2025-11-15T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2025 Harun Puling https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/343 Efektifitas Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Terhadap Pertumbuhan Kerohanian Siswa Kelas IV-VI di SD Inpres Kiniar 2025-09-16T16:45:05+09:00 Aprianus Malan malan.apri@gmail.com Ibrahim Ibrahim malan.apri@gmail.com Yurico A. W. Leatemia malan.apri@gmail.com <p>Pendidikan Agama Kristen merupakan salah satu mata pelajaran penting dalam kurikulum sekolah, khususnya dalam membentuk karakter dan moral siswa. Namun, dalam praktiknya di lapangan, pembelajaran Pendidikan Agama Kristen sering dihadapkan pada berbagai kendala, seperti kurangnya minat siswa, metode pembelajaran yang monoton, serta keterbatasan guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai iman secara kontekstual. Kondisi tersebut menyebabkan proses pembelajaran kurang optimal dan pertumbuhan kerohanian siswa tidak berkembang secara signifikan. Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang agama serta membentuk mereka menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembelajaran Pendidikan Agama Kristen terhadap pertumbuhan kerohanian siswa kelas IV hingga VI di SD Inpres Kiniar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan angket model Likert yang melibatkan 42 siswa. Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi product moment Pearson, sedangkan pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Kristen terhadap pertumbuhan kerohanian siswa kelas IV hingga VI di SD Inpres Kiniar, yang dapat dilihat dari Model Summary, di mana nilai R adalah 0,341. Dari output tersebut, koefisien determinasi (P square) sebesar 0,117 menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 11,7%, sementara sisanya 88,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.</p> 2025-11-15T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2025 Aprianus Malan, Ibrahim, Yurico A. W. Leatemia https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/338 Tindakan Preventif Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Mengatasi Kekerasan Seksual di Kalangan Pelajar 2025-04-09T21:52:44+09:00 Efraim Mendrofa efraimmendrofa@sttekumene.ac.id <p><span style="font-weight: 400;">Kekerasan seksual merupakan salah satu bentuk kekerasan langsung, di mana tindakan tersebut melibatkan orang lain dalam aktivitas seksual yang tidak dikehendaki, baik secara lisan maupun perbuatan. Pada kasus kekerasan seksual, dampak yang ditimbulkan tidak hanya menyerang pada kekerasan fisik, tetapi juga secara tidak langsung menyerang mental korban. Isu kekerasan seksual di dunia pendidikan saat ini memang menjadi perhatian hangat. Kasus tindakan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan seakan tanpa henti, bahkan semakin memburuk. Terlebih lagi, kasus kekerasan seksual ini semakin merajalela di institusi pendidikan, yang seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi peserta didik, namun justru menjadi tempat di mana predator kekerasan seksual beraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tindakan preventif yang dapat diambil oleh guru Pendidikan Agama Kristen dalam mengatasi kekerasan seksual di kalangan peserta didik, dengan menyoroti pentingnya peran pendidikan dalam membentuk karakter dan moralitas anak. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Penelitian ini membahas tentang guru berperan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung diskusi terbuka. Melalui integrasi ajaran Alkitab dan informasi ilmiah, siswa diajak untuk memahami seksualitas secara holistik, termasuk aspek emosional dan sosial. Program berbasis nilai Kristiani mengedepankan integritas, tanggung jawab, dan penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain, mempersiapkan generasi muda untuk membuat keputusan yang bijaksana sesuai dengan iman mereka.</span></p> 2025-11-15T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2025 Efraim Mendrofa https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/274 Peran Generasi Z dalam Pendidikan Agama Kristen di Tengah Disrupsi Teknologi 2025-03-14T09:00:09+09:00 Novrini Gulo gnovrini@gmail.com <p>Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara generasi Z belajar dan berinteraksi dengan dunia Dalam konteks ini, teknologi bukan hanya tantangan, tetapi juga alat yang dapat digunakan untuk memperkuat pemahaman dan pengalaman spiritual. Hal ini menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi pendidikan agama Kristen. Artikel ini akan membahas bagaimana pendidikan agama Kristen dapat beradaptasi dengan era digital untuk tetap relevan bagi generasi Z. Penelitian ini juga mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai dan kepercayaan Generasi Z berinteraksi dengan tradisi agama, serta implikasinya terhadap metode pengajaran dan keterlibatan komunitas gereja. Dengan demikian, artikel ini memberikan wawasan tentang potensi Generasi Z dalam memperbarui pendidikan agama Kristen untuk memenuhi kebutuhan zaman modern yang akan menganalisis tantangan seperti disinformasi online dan sekularisme, serta peluang seperti pengembangan konten kreatif dan kolaborasi lintas generasi.</p> 2025-11-15T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2025 novrigl gulo https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/404 Kepemimpinan Kristen Sebagai Kesaksian Iman Dalam Masyarakat Modern 2025-10-05T11:38:56+09:00 Maruli Tua Tampubolon maru_ruli@yahoo.com Asep Afaradi asepapafriadi69@gmail.com <p>Kepemimpinan Kristen bukan sekadar pengelolaan organisasi, tetapi merupakan kesaksian iman yang transformatif, membentuk karakter, moral, dan spiritual pengikutnya sekaligus menghadirkan nilai Kerajaan Allah dalam masyarakat modern. Tulisan ini mengkaji dasar alkitabiah kepemimpinan Kristen, karakteristik pemimpin yang bersaksi, kesaksian pemimpin di tengah masyarakat modern, perbedaan dengan kepemimpinan sekuler, serta implikasinya bagi gereja dan komunitas luas. Analisis dilakukan melalui pendekatan kualitatif deskriptif berbasis studi literatur Alkitab dan karya akademik tentang kepemimpinan Kristiani (Banks &amp; Ledbetter, 2004; Blackaby &amp; Blackaby, 2001; Greenleaf, 1977; Stott, 2006; Wright, 2000). Hasil kajian menunjukkan bahwa kepemimpinan Kristen menekankan integritas, kerendahan hati, pelayanan, keteladanan, dan spiritualitas yang hidup, yang membedakannya dari kepemimpinan sekuler yang berfokus pada kekuasaan, keuntungan, atau efektivitas semata. Kesaksian pemimpin Kristen diwujudkan dalam pengambilan keputusan etis, pelayanan sosial, pendidikan karakter, dan advokasi keadilan, sehingga menjadi instrumen transformasi holistik bagi gereja dan masyarakat. Tulisan ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan Kristen yang bersaksi berperan sebagai <em>agent of</em> <em>change</em>, meneguhkan gereja, membentuk generasi pemimpin baru, dan membawa dampak positif bagi masyarakat yang bermoral, inklusif, dan manusiawi.</p> 2025-11-15T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2025 Maruli Tua Tampubolon, Asep Afaradi https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/348 Tubuh yang Terlupakan: Meneropong Disabilitas melalui Lensa Teologi yang Inklusif 2025-08-23T21:14:55+09:00 Maria Agustine maria.agustine@sttekumene.ac.id Cristian Seldjatem cristianseldjatem@sttekumene.ac.id <p>Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana konstruksi teologis tradisional kerap memarginalkan penyandang disabilitas, serta menawarkan pendekatan baru melalui teologi yang inklusif. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan studi pustaka, artikel ini menganalisis teks-teks Alkitab dan literatur teologi disabilitas untuk menggali pemahaman yang lebih adil dan manusiawi terhadap tubuh yang berbeda. Dalam banyak tradisi keagamaan, tubuh penyandang disabilitas sering diasosiasikan dengan dosa, kutuk, atau kekurangan iman. Namun, melalui lensa teologi inklusif, tubuh dengan disabilitas justru dipahami sebagai bagian utuh dari keberagaman ciptaan dan tempat nyata bagi karya Allah. Narasi dalam Perjanjian Baru, khususnya pelayanan Yesus, menunjukkan pergeseran paradigma dari penyembuhan fisik menuju pemulihan relasi sosial dan spiritual. Artikel ini menyimpulkan bahwa gereja masa kini perlu menata ulang pemahaman, struktur, dan liturgi agar benar-benar mencerminkan tubuh Kristus yang merangkul semua, termasuk mereka yang selama ini dilupakan.</p> 2025-11-15T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2025 Maria Agustine, Cristian Seldjatem https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jrm/article/view/419 Teodisi Allah Sebagai Bantahan terhadap Hukum Retribusi Dalam Kitab Ayub 2025-10-23T18:20:27+09:00 Ni Nyoman Fransiska fransiska.nyoman@gmail.com Gusti Ngurah Sukadana chikanyoman884@gmail.com Johan J chikanyoman884@gmail.com <p>Penderitaan adalah aspek yang tidak dapat diprediksi dan tidak terhindarkan dalam kehidupan manusia, termasuk dalam kehidupan orang Kristen. Namun, interpretasi tentang penderitaan seringkali sangat bervariasi. Banyak tradisi agama memandang penderitaan sebagai konsekuensi dari dosa atau hukuman ilahi berdasarkan prinsip teologi retributif (hukum sebab-akibat), yang telah lama menjadi subjek perdebatan teologis. Indonesia pemahaman perspektif ini masih dominan, menciptakan kesenjangan pemahaman tentang penderitaan dalam konteks Kristen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep teodisi dan anti-teodisi dalam Kitab Ayub guna memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang penderitaan orang beriman. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan penelitian perpustakaan untuk menganalisis teodisi dalam Kitab Ayub. Metode ini berfokus pada interpretasi teks yang mendalam, yang memerlukan pemahaman komprehensif melalui analisis hermeneutik dan eksegesis Alkitab. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Allah mengizinkan penderitaan dan cobaan yang dialami oleh orang-orang beriman untuk tiga tujuan. Penderitaan itu untuk agar manusia mengakui kekuasaan-Nya, Kemurnian iman, dan dalam penderitaan harus tetap rendah hati untuk mengandalkan Tuhan. Maka disimpulkan bahwa teodisi dalam Kitab Ayub berfungsi sebagai argumen kontra terhadap teologi pembalasan, menunjukkan bahwa penderitaan tidak selalu merupakan hukuman atas dosa, tetapi dapat berfungsi sebagai disiplin ilahi, proses pembentukan iman, dan sarana untuk mengembangkan kerendahan hati di hadapan kedaulatan Allah.</p> 2025-11-15T00:00:00+09:00 Copyright (c) 2025 Ni Nyoman Fransiska, Gusti Ngurah Sukadana, Johan