Cantata Deo: Jurnal Musik dan Seni https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jmcd <p style="text-align: justify;"><strong>Cantata Deo:</strong> Jurnal Musik dan Seni diterbitkan oleh P3M Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Sentani dengan frekuensi terbitan yaitu dua kali dalam satu tahun (<strong>April </strong>dan <strong>Oktober</strong>). Pertama kali terbit pada tahun 2023 dan kami menyambut dengan baik berbagai kajian musik, seni, musik gereja, pendidikan musik gereja, kajian seni musik dan musik etnis dalam perspektif yang beragam demi pengembangan pengetahuan.</p> <p><strong>E-ISSN:</strong> <strong><a title="E-ISSN BRIN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230330581058634" target="_blank" rel="noopener">2987-0453</a></strong> | <strong>P-ISSN: <a title="P-ISSN BRIN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230509310763530" target="_blank" rel="noopener">2987-5277</a></strong></p> Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani en-US Cantata Deo: Jurnal Musik dan Seni 2987-5277 Strategi Pembelajaran Seni pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di TK Baiturrahman 2 Semarang https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jmcd/article/view/231 <p>Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang memerlukan penanganan khusus dan lebih dikarenakan adanya gangguan pada perkembangan motoriknya. Anak berkebutuhan khusus memiliki perbedaan dalam beberapa hal seperti proses pertumbuhan mengalami kelainan, penyimpangan secara fisik, mental intelektual, social maupun emosional. Penelitian mengumpulkan data menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam konteks Pendidikan, ABK membutuhkan pelayanan khusus yang disesuaikan dengan kebutukan mereka. Namun, Di TK Baiturrahman 2 Semarang terdapat fakta terkait proses pembelajaran dimana anak normal digabungkan bersama ABK. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru menggunakan metode <em>drill </em>(berulang-ulang) dan strategi among Ki Hajar Dewantara seperti melihat, meniru dan menemukan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran seni musik bagi anak berkebutuhan khusus dengan menggunakan metode drill dengan tujuan anak dapat memahami penjelasan guru dan pelaksanaan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan metode among dari Ki Hajar Dewantara yaitu melihat, meniru dan menemukan memberi kemudahan anak dalam memberi pemahaman.</p> Aliffiya Rizqi Nuryanto Copyright (c) 2025 Aliffiya Rizqi Nuryanto https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-20 2025-04-20 3 1 1 10 10.69748/jmcd.v3i1.231 Pola Tabuhan Gong Pangkak Lumpang Pada Ritual Adat Dayak Suhaid Desa Bati https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jmcd/article/view/234 <p>Penelitian ini menganalisis tentang Pola Tabuhan Gong Pangkak Lumpang Pada Ritual Adat Dayak Suhaid.rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) sejarah musik Pola Tabuhan Pangkak Lumpang, 2) Bentuk Pola Tabuhan Pangkak Lumpang, dan 3) Fungsi Musik Pola Tabuhan Pangkak Lumpang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif serta menggunakan pendekatan Musikologi. Sumber data dalam penelitian ini adalah Sekelin Jambi dan Agus. Data dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dan hasil observasi yang berupa rekaman suara, foto, dan video mengenai Pola Tabuhan Gong Pangkak Lumpang Pada Ritual Adat Dayak Suhaid. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan hasil dokumentasi. Teknik menguji keabsahan data menggunakan Trigulasi (Trigulasi Sumber). Hasil penelitian yaitu sejarah terbentuknya Pola Tabuhan Pangkak Lumpang, Bentuk Pola Tabuhan Pangkak Lumpang, dan Fungsi dari musik Pola Tabuhan Pangkak Lumpang. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat luas.</p> Agusto Alvirio Nurmila Sari Djau Chiristianly Yery Silaban Copyright (c) 2025 Agusto Alvirio, Nurmila Sari Djau, Chiristianly Yery Silaban https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-20 2025-04-20 3 1 11 22 10.69748/jmcd.v3i1.234 Tradisi Joka Ju di Desa Pemo Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jmcd/article/view/276 <p>Upacara adat merupakan tradisi yang dilaksanakan turun-temurun sebagai ungkapan terima kasih dan permohonan. Salah satu upacara adat di Desa Pemo, Kabupaten Ende, adalah Joka Ju, yang bertujuan untuk mengusir penyakit, memohon hasil tanaman yang baik, dan memohon berkat melalui nyanyian tradisional yang disebut Sodha. Nyanyian Sodha dilantunkan oleh seorang penyanyi khusus (Ata Sodha) yang memiliki karisma. Penelitian ini bertujuan untuk menggali proses upacara Joka Ju serta makna yang terkandung dalam nyanyian Sodha. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi, melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara Joka Ju terdiri dari beberapa tahapan, antara lain: "So Bhoka Au" untuk menentukan tanggal ritual, "<em>Kewo Kolo Wawi</em>" yang melibatkan pembunuhan babi untuk meramal masa depan, "<em>Ngilo Ate Wawi</em>" untuk melihat hati babi sebagai tanda keberhasilan, "<em>Pai Pire</em>" yang berisi pantangan, dan "Nugu Wini" untuk meramal cuaca. Tahap akhir adalah syukuran yang ditandai dengan Tarian Gawi yang dipimpin oleh Ata Sodha. Upacara Joka Ju dan nyanyian Sodha merupakan bagian penting dari tradisi masyarakat Desa Pemo yang dipercaya membawa berkat dan kesejahteraan.</p> Marianus Manurak Wudy Tjeptjep Rohendi Rohodia Sucipto Hadi Purnamo Copyright (c) 2025 Marianus Manurak Wudy, Tjeptjep Rohendi Rohodia, Sucipto Hadi Purnamo https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-20 2025-04-20 3 1 23 34 10.69748/jmcd.v3i1.276 Kepemimpinan Musikal Sebagai Katalisator Keterlibatan Jemaat Dalam Ibadah https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jmcd/article/view/316 <p>Penelitian ini mengeksplorasi peran penting dari kepemimpinan musik dalam menumbuhkan keterlibatan jemaat selama ibadah Kristen. Berfokus pada Jemaat Imanuel GPM Amahusu di Ambon, penelitian ini menyelidiki bagaimana para pemimpin musik berperan sebagai katalisator hubungan emosional dan spiritual melalui integrasi yang harmonis antara prinsip-prinsip teologis, elemen budaya lokal, dan estetika musik modern. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Analisis tematik mengungkapkan tiga tema utama: peran kolaboratif para pemimpin musik, adaptasi terhadap preferensi musik modern, dan pelestarian nilai-nilai liturgi tradisional. Untuk memastikan keabsahan data, triangulasi, diskusi dengan para ahli, dan metode pengecekan anggota digunakan. Temuan-temuan ini menyoroti kontribusi strategis dari kepemimpinan musik dalam menyeimbangkan inovasi dan tradisi, menciptakan pengalaman ibadah yang transformatif. Penelitian ini menyumbangkan kerangka kerja baru untuk memahami peran kepemimpinan musik dalam meningkatkan keterlibatan jemaat dan menawarkan wawasan praktis bagi para pemimpin gereja dalam menavigasi kompleksitas konteks ibadah modern. Penelitian ini menggarisbawahi perlunya pelatihan dan kolaborasi yang berkelanjutan di antara para pemimpin musik untuk mempertahankan relevansi dan dampak spiritual dari praktik-praktik liturgi di tengah masyarakat yang majemuk.</p> Rudy Zelfianus Copyright (c) 2025 Rudy Zelfianus https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-20 2025-04-20 3 1 35 44 10.69748/jmcd.v3i1.316 Penyajian Musik Iringan Suling Lembang Dalam Ritual Rambu Solo’ di Toraja Lembang Tampan Bongan https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jmcd/article/view/330 <p>Penelitian ini akan mendeskripsikan penyajian musik iringan <em>Suling Lembang</em> dalam ritual <em>Rambu Solo’</em> di Toraja, dengan melihat keberadaannya di Toraja yang secara turun temurun alat ini digunakan oleh masyarakat Toraja pada setiap upacara <em>Rambu Solo’ (</em>kedukaan). <em>Suling Lembang</em> merupakan salah satu jenis alat musik tiup yang dalam pembuatannya terbuat dari bahan tradisional yakni bambu . Masalah yang akan di angkat yakni bagaimanakah bentuk penyajian musik iringan <em>Suling Lembang</em> dalam ritual <em>Rambu Solo’</em> dengan melihat kegunaanya yang selalu hadir dalam ritual upacara <em>Rambu Solo’ </em>(kedukaan) di Toraja. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Bentuk penyajian musik <em>Suling Lembang</em> antara lain Suling Lembang sebagai pengiring dalam menjemput para tamu, <em>suling lembang</em> sebagai pengiring nyanyian <em>Marakka,. </em><em>Suling Lembang</em> di mainkan dua orang atau lebih yang di sebut sebagai <em>Passuling Toraya</em>, busana pakaian yang digunakan oleh <em>Passuling</em> yaitu baju Toraja nuansa hitam dan menggunakan ikat kepala <em>(Talingka’/Passapu)</em> di kepala. Jenis tangga nada yang digunkan pada musik iringan <em>Suling Lembang</em> adalah pentatonik dengan nada <em>Do, Di, Re, Mi, Sol, La</em>.</p> Aris Bidang Firman Dian Paressa Copyright (c) 2025 Aris Bidang, Firman Dian Paressa https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-20 2025-04-20 3 1 45 54 10.69748/jmcd.v3i1.330 Integrasi Unsur Musik dalam Pembelajaran: Studi Kasus Kelas Foundation of Music (FOM) di Sekolah Musik Indonesia Semarang https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jmcd/article/view/333 <p>Musik memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual dan emosional anak. Pembelajaran musik yang efektif dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kreativitas anak sejak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pembelajaran musik berbasis unsur musik dalam meningkatkan kreativitas anak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus di kelas <em>Foundation of Music</em> (FOM) di Sekolah Musik Indonesia Semarang. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran musik yang mengintegrasikan unsur-unsur musik seperti ritme, melodi, harmoni, dan ekspresi musikal dapat merangsang kreativitas anak dalam memahami dan mengaplikasikan elemen musik secara aktif. Pendekatan berbasis permainan (<em>play-based learning</em>) dan penggunaan media pembelajaran audio-visual terbukti efektif dalam meningkatkan minat serta keterampilan musikal anak. Selain itu, lingkungan belajar yang mendukung dan motivasi dari guru turut berkontribusi dalam pengembangan kepercayaan diri dan ekspresi kreatif siswa. Kesimpulannya, penerapan strategi pembelajaran musik berbasis unsur musik dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan kreativitas anak. Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pendidik dalam merancang metode pembelajaran musik yang inovatif dan menyenangkan bagi anak usia dini.</p> Aurah Melati Kusuma Copyright (c) 2025 Aurah Melati Kusuma https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-20 2025-04-20 3 1 55 70 10.69748/jmcd.v3i1.333 Studi Estetika Seni Pertunjukan di Era Global https://ejurnal.stakpnsentani.ac.id/index.php/jmcd/article/view/339 <p>Perkembangan studi estetika dalam seni pertunjukan merupakan topik yang semakin relevan di tengah dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Latar belakang penelitian ini berfokus pada bagaimana estetika dalam seni pertunjukan telah berkembang, dipengaruhi oleh berbagai faktor budaya, sosial, dan teknologi yang terus berkembang. Masalah penelitian yang diangkat adalah bagaimana estetika dalam seni pertunjukan dapat dipahami dalam konteks yang beragam, serta bagaimana perubahan-perubahan ini memengaruhi persepsi dan pengalaman estetika para penonton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan estetika dalam seni pertunjukan dengan menyoroti berbagai pendekatan dan perspektif yang ada dalam studi ini, serta mengeksplorasi kontribusi faktor eksternal yang berperan dalam pembentukan estetika tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, memanfaatkan analisis kualitatif terhadap berbagai karya seni pertunjukan yang relevan, baik yang bersifat tradisional maupun kontemporer. Temuan penelitian menunjukkan bahwa estetika dalam seni pertunjukan dipengaruhi tidak hanya oleh konteks budaya lokal tetapi juga oleh interaksi global yang memperkaya dan memperluas cakrawala pengalaman estetika. Penelitian ini memberikan wawasan baru yang signifikan mengenai pentingnya pemahaman estetika dalam seni pertunjukan sebagai entitas yang dinamis dan kompleks, sekaligus mendorong diskusi lebih lanjut mengenai relevansi dan penerapan estetika dalam konteks seni pertunjukan kontemporer, di mana teknologi, budaya lokal, dan interaksi sosial menjadi elemen yang saling terkait.</p> Galih Suryadmaja Muhammad Fazli Taib Saearani Copyright (c) 2025 Galih Suryadmaja, Muhammad Fazli Taib Saearani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-20 2025-04-20 3 1 71 86 10.69748/jmcd.v3i1.339